Biden Mengancam Akan Merespons Serangan Yordania di Timur Tengah, Iran Menanggapi
Biden Mengancam Akan Merespons Serangan Yordania di Timur Tengah, Iran Menanggapi – Situasi di Timur Tengah semakin memburuk. Ketegangan baru antara Amerika Serikat (AS) dan Iran muncul di tengah serangan Israel ke Gaza, Palestina, dan proksi Iran dalam perang, termasuk serangan Houthi ke kapal pelayaran di Laut Merah. Ancaman ini muncul sebagai akibat dari serangan Minggu ke pangkalan militer AS Tower 22 di Yordania, yang menewaskan tiga orang. Amerika Serikat sebelumnya menyatakan bahwa Iran bertanggung jawab atas penyediaan senjata ke proksi Iran.
Presiden AS Joe Biden mengumumkan kemarin bahwa dia telah membuat keputusan untuk menanggapi serangan drone membunuh itu. Meskipun tidak dapat diprediksi, balas dendam telah direncanakan.
Iran juga membuat pernyataan, menyatakan bahwa setiap “ancaman akan mendapat jawaban”.
Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan, dikutip oleh kantor media Iran Tasnim, seperti dilansir RT pada hari Kamis (1/2/2024), “Kami mendengar ancaman datang dari para pejabat Amerika.”
Dia tegas mengatakan, “Kami memberi tahu mereka bahwa mereka telah menguji kami… tidak ada ancaman yang tidak terjawab.”
Ia menyatakan bahwa Iran sebenarnya tidak ingin perang, tetapi dia percaya bahwa Iran tidak takut perang.
IRGC komandan militer Revolusi Iran menyatakan, “Kami tidak menginginkan perang, tapi kami juga tidak takut perang.”
Pada Selasa malam, utusan Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amir Saeid Iravani, juga mengeluarkan peringatan serupa.
Menurut IRNA, Iravani menyatakan, “Republik Islam akan dengan tegas menanggapi setiap serangan terhadap wilayah tersebut, kepentingannya, dan warga negaranya dengan dalih apa pun.”
Teheran menolak untuk mendalangi serangan fatal terhadap pasukan AS di Yordania. Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa milisi Syiah di Irak dan Suriah “tidak menerima perintah dari Republik Islam Iran”, meskipun Iran mempersenjatai dan melatih mereka.
Juru bicara kementerian menyatakan Senin bahwa kelompok-kelompok ini memutuskan dan bertindak berdasarkan prinsip dan prioritas mereka sendiri, serta kepentingan negara dan rakyat mereka.
Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok militan telah melakukan lebih dari 150 serangan terhadap pangkalan AS di Timur Tengah. Namun, insiden hari Minggu menandai pertama kalinya pasukan Amerika di wilayah tersebut meninggal akibat tembakan musuh sejak perang Israel-Hamas dimulai pada bulan Oktober.